PROFIL UNIVERSITAS DIPONEGORO
NGGA MAU MASUK UNDIP???
MINUM MILO KELIRU FANTA
LO LO LO GA BAHAYA TA?
https://www.undip.ac.id/
FAKULTAS PETERNAKAN DAN PERTANIAN UNIVERSITAS DIPONEGORO
SAPI PERAH FRISIAN HOLSTEIN
Salah Satu Jenis Sapi Perah Lainnya
JENIS SAPI PERAH
PROFIL UNIVERSITAS DIPONEGORO
NGGA MAU MASUK UNDIP???
MINUM MILO KELIRU FANTA
LO LO LO GA BAHAYA TA?
https://www.undip.ac.id/
PROFIL FAKULTAS PETERNAKAN DAN PERTANIAN
CARI TAHU LEBIH LANJUT YUKKK
https://fpp.undip.ac.id/
Pengelolaan
Sistem Kesehatan pada Sapi Perah
Kesehatan
ternak adalah salah satu aspek penting dalam manajemen pemeliharaan sapi perah.
Kesehatan pada sapi perah berpengaruh terhadap produktivitas susu yang akan
dihasilkan. Manajemen kesehatan pada sapi perah memiliki arti penting terhadap
suatu peternakan karena meningkatkan hasil usaha sehingga dengan optimalisasi
produktivitas akan meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan peternak.
Pengelolaan sistem kesehatan pada sapi perah dapat dipengaruhi dari beberapa
factor yang diantaranya adalah pola pemeliharaan dan manajemen pakan yang
diberikan. Penyakit yang menyerang pada sapi perah dapat mengakibatkan dampak
yang buruk, karena dengan kondisi sapi yang tidak sehat dapat mengurangi
kesempatan untuk bereproduksi, mengalami penurunan produksi dan bahkan
mengakibatkan resiko kematian pada ternak. Dengan adanya masalah tersebut,
pemilik ternak harus sigap dan selalu memperhatikan perubahan – perubahan yang
terjadi pada sapi perah yang dipelihara. Selain itu, peternak juga harus
memperhatikan pola pemeliharaan yang diberikan misalnya memperhatikan
kebersihan dan sanitasi yang baik terhadap ternak maupun lingkungannya karena
kebersihan sangat berhubungan erat dengan usaha pencegahan timbulnya suatu
penyakit. Kebutuhan nutrisi yang cukup juga harus diperhatikan oleh seorang
peternak karena kurangnya kebutuhan nutrisi pada ternak dapat mempengaruhi kesehatan
pada sapi perah.
Beberapa
tanda – tanda yang dapat diamati ketika sapi perah mengalami kondisi sehat,
diantaranya adalah mata yang agak basah dan bersinar, bulu halus mengkilat
dengan kulit tidak terdapat luka, nafsu makan dan minum yang baik, cuping
hidung yang selalu basah, sapi mengalami ketenangan dan kotoran yang dihasilkan
memiliki tekstur agak lunak. Inilah tanda – tanda yang diamati ketika sapi
perah dalam kondisi sehat, sehingga jika terdapat berbagai tanda – tanda yang
menyimpang dari ciri – ciri diatas maka seorang peternak harus segera mengecek.
Terganggunya kondisi kesehatan pada sapi perah dapat diakibatkan oleh beberapa
penyakit. Beberapa penyakit yang sering dialami oleh sapi perah adalah :
1 1. Mastitis
Mastitis adalah penyakit
pada sapi perah yang ditandai dengan peradangan pada kelenjar susu yang
disebabkan oleh bakteri. Gejala dari penyakit ini diantaranya adalah kelenjar
susu yang membengkak, cairan susu yang dikeluarkan berubah warna, sapi
mengalami demam dan hilang nafsu makan.
2. 2. Ketosis
Ketosis adalah kondisi
ketika kadar glukosa darah menurun sehingga tubuh mulai menggunakan lemak
sebagai sumber enrgi. Ketosis dapat disebabkan karena kurangnya asupan nutrisi
pada ternak. Gejala dari penyakit ini adalah menurunnya berat badan, lemas,
nafsu makan hilang, gelisah dan bau napas yang tidak sedap.
3. 3. Pneumonia
Pneumonia adalah penyakit
infeksi pada paru – paru sapi perah yang disebabkan oleh bakteri, virus atau
jamur. Gejala umum dari penyakit pneumonia adalah tubuh sapi yang lemas, batuk,
suhu tubuh tinggi dan terganggunya pernafasan.
Dari berbagai penyakit tersebut, maka dibutuhkan beberapa upaya untuk mencegah agar kesehatan sapi perah tetap terjaga. Upaya – upaya yang dapat dilakukan diantaranya adalah:
1. Menjaga kebersihan kandang. Kebersihan kandang ini dapat dimulai dari membersihkan bagian – bagian kandang yang dibuat dari kayu atau bamboo harus dibersihkan dan dicuci dengan menggunakan alat serta bahan pencuci.
2. Memotong rambut – rambut yang panjang disekitar ambing dan belakang untuk mengurangi penempelan kotoran – kotoran yang dapat masuk kedalam air susu selama pemerahan.
3. Saluran pembuangan kotoran harus lancar, diusahakan air selalu mengalir.
4. Adanya aktivitas gerak jalan. Gerak jalan ini diperlukan untuk sapi minimal dua kali dalam seminggu agar sapi selalu dalam kondisi segar, sehat dan otot menjadi kuat.
5. Memberikan supleman nutrisi yang sesuai bagi ternak agar sapi tidak kekurangan nutrisi dan mudah untuk terserang penyakit.
DAFTAR PUSTAKA
Chayrunnisa, A., K. Maghfiroh dan Y. Priabudiman.
2020. Penanganan penyakit radang paru (pneumonia) pada pedet pra-sapih
(anweaner) di Pt. Great Giant Livestock, Terbanggi Besar, Lampung Tengah. J. Peternakan Terapan. 2(1): 11-15.
Primada, M. M., A. Arwan dan D. Pramono. 2021.
Sistem informasi manajemen peternakan sapi perah. Studi kasus dinas pertanian
Kota Batu. J. Pengembangan
Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer.
Putra, N. G. W., D. N. Ramadani., A. Ardiansyah.,
F. Syaifudin., R. I. Yulinar dan H. Khasanah. 2022. Strategi pencegahan dan
penanganan gangguan metabolis pada ternak ruminansia. J. Peternakan Indonesia. 24(2):
150-159.
Safitri, R. I., D. W. Harjanti dan E. T. Setiatin.
2015. Evaluasi kesehatan sapi perah. J. Agripet, 15(2): 117-122.
Surjowardojo, P., T. E. Susilorini dan V. Benarivo.
2016. Daya hambat dekok kulit Apel Manalagi (Malus
sylvestris Mill) terhadap pertumbuhan Escherichia
coli dan Streptococcus agalactiae
penyebab mastitis pada sapi perah. Journal
of Tropical Animal Production. 17(1): 11-21.