PETERNAKAN

FAKULTAS PETERNAKAN DAN PERTANIAN UNIVERSITAS DIPONEGORO

SAPI PERAH

SAPI PERAH FRISIAN HOLSTEIN

SAPI PERAH AYSHIRE

Salah Satu Jenis Sapi Perah Lainnya

SAPI PERAH BROWN SWISS

JENIS SAPI PERAH

Minggu, 28 Mei 2023

PROFIL UNDIP

 PROFIL UNIVERSITAS DIPONEGORO



NGGA MAU MASUK UNDIP???


MINUM MILO KELIRU FANTA

LO LO LO GA BAHAYA TA?

https://www.undip.ac.id/

Share:

PROFIL FPP

 PROFIL FAKULTAS PETERNAKAN DAN PERTANIAN



CARI TAHU LEBIH LANJUT YUKKK

 https://fpp.undip.ac.id/

Share:

SAPI PERAH

 

Share:

Pengelolaan Sistem Kesehatan pada Sapi Perah

 

Pengelolaan Sistem Kesehatan pada Sapi Perah

 

Kesehatan ternak adalah salah satu aspek penting dalam manajemen pemeliharaan sapi perah. Kesehatan pada sapi perah berpengaruh terhadap produktivitas susu yang akan dihasilkan. Manajemen kesehatan pada sapi perah memiliki arti penting terhadap suatu peternakan karena meningkatkan hasil usaha sehingga dengan optimalisasi produktivitas akan meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan peternak. Pengelolaan sistem kesehatan pada sapi perah dapat dipengaruhi dari beberapa factor yang diantaranya adalah pola pemeliharaan dan manajemen pakan yang diberikan. Penyakit yang menyerang pada sapi perah dapat mengakibatkan dampak yang buruk, karena dengan kondisi sapi yang tidak sehat dapat mengurangi kesempatan untuk bereproduksi, mengalami penurunan produksi dan bahkan mengakibatkan resiko kematian pada ternak. Dengan adanya masalah tersebut, pemilik ternak harus sigap dan selalu memperhatikan perubahan – perubahan yang terjadi pada sapi perah yang dipelihara. Selain itu, peternak juga harus memperhatikan pola pemeliharaan yang diberikan misalnya memperhatikan kebersihan dan sanitasi yang baik terhadap ternak maupun lingkungannya karena kebersihan sangat berhubungan erat dengan usaha pencegahan timbulnya suatu penyakit. Kebutuhan nutrisi yang cukup juga harus diperhatikan oleh seorang peternak karena kurangnya kebutuhan nutrisi pada ternak dapat mempengaruhi kesehatan pada sapi perah.

Beberapa tanda – tanda yang dapat diamati ketika sapi perah mengalami kondisi sehat, diantaranya adalah mata yang agak basah dan bersinar, bulu halus mengkilat dengan kulit tidak terdapat luka, nafsu makan dan minum yang baik, cuping hidung yang selalu basah, sapi mengalami ketenangan dan kotoran yang dihasilkan memiliki tekstur agak lunak. Inilah tanda – tanda yang diamati ketika sapi perah dalam kondisi sehat, sehingga jika terdapat berbagai tanda – tanda yang menyimpang dari ciri – ciri diatas maka seorang peternak harus segera mengecek. Terganggunya kondisi kesehatan pada sapi perah dapat diakibatkan oleh beberapa penyakit. Beberapa penyakit yang sering dialami oleh sapi perah adalah :

 

1       1. Mastitis

        Mastitis adalah penyakit pada sapi perah yang ditandai dengan peradangan pada kelenjar susu yang disebabkan oleh bakteri. Gejala dari penyakit ini diantaranya adalah kelenjar susu yang membengkak, cairan susu yang dikeluarkan berubah warna, sapi mengalami demam dan hilang nafsu makan.

2.    2. Ketosis

        Ketosis adalah kondisi ketika kadar glukosa darah menurun sehingga tubuh mulai menggunakan lemak sebagai sumber enrgi. Ketosis dapat disebabkan karena kurangnya asupan nutrisi pada ternak. Gejala dari penyakit ini adalah menurunnya berat badan, lemas, nafsu makan hilang, gelisah dan bau napas yang tidak sedap.

3.    3. Pneumonia

        Pneumonia adalah penyakit infeksi pada paru – paru sapi perah yang disebabkan oleh bakteri, virus atau jamur. Gejala umum dari penyakit pneumonia adalah tubuh sapi yang lemas, batuk, suhu tubuh tinggi dan terganggunya pernafasan.

Dari berbagai penyakit tersebut, maka dibutuhkan beberapa upaya untuk mencegah agar kesehatan sapi perah tetap terjaga. Upaya – upaya yang dapat dilakukan diantaranya adalah:

1. Menjaga kebersihan kandang. Kebersihan kandang ini dapat dimulai dari membersihkan bagian – bagian kandang yang dibuat dari kayu atau bamboo harus dibersihkan dan dicuci dengan menggunakan alat serta bahan pencuci.

2. Memotong rambut – rambut yang panjang disekitar ambing dan belakang untuk mengurangi penempelan kotoran – kotoran yang dapat masuk kedalam air susu selama pemerahan.

3. Saluran pembuangan kotoran harus lancar, diusahakan air selalu mengalir.

4. Adanya aktivitas gerak jalan. Gerak jalan ini diperlukan untuk sapi minimal dua kali dalam seminggu agar sapi selalu dalam kondisi segar, sehat dan otot menjadi kuat.

5. Memberikan supleman nutrisi yang sesuai bagi ternak agar sapi tidak kekurangan nutrisi dan mudah untuk terserang penyakit.

 

DAFTAR PUSTAKA

Chayrunnisa, A., K. Maghfiroh dan Y. Priabudiman. 2020. Penanganan penyakit radang paru (pneumonia) pada pedet pra-sapih (anweaner) di Pt. Great Giant Livestock, Terbanggi Besar, Lampung Tengah. J. Peternakan Terapan. 2(1): 11-15.

Primada, M. M., A. Arwan dan D. Pramono. 2021. Sistem informasi manajemen peternakan sapi perah. Studi kasus dinas pertanian Kota Batu. J. Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer.

Putra, N. G. W., D. N. Ramadani., A. Ardiansyah., F. Syaifudin., R. I. Yulinar dan H. Khasanah. 2022. Strategi pencegahan dan penanganan gangguan metabolis pada ternak ruminansia. J. Peternakan Indonesia. 24(2): 150-159.

Safitri, R. I., D. W. Harjanti dan E. T. Setiatin. 2015. Evaluasi kesehatan sapi perah. J. Agripet15(2): 117-122.

Surjowardojo, P., T. E. Susilorini dan V. Benarivo. 2016. Daya hambat dekok kulit Apel Manalagi (Malus sylvestris Mill) terhadap pertumbuhan Escherichia coli dan Streptococcus agalactiae penyebab mastitis pada sapi perah. Journal of Tropical Animal Production. 17(1): 11-21.

Share:

Label

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.

Arsip Blog

PROFIL UNDIP

 PROFIL UNIVERSITAS DIPONEGORO NGGA MAU MASUK UNDIP??? MINUM MILO KELIRU FANTA LO LO LO GA BAHAYA TA? https://www.undip.ac.id/